PENDAMPINGAN KELUARGA RISIKO STUNTING DI WILAYAH KALURAHAN WEDOMARTANI KAPANEWON NGEMPLAK
DOI:
https://doi.org/10.35842/jpdb.v1i1.259Abstract
Prevalensi stunting merupakan salah satu masalah gizi terbesar pada balita di Indonesia. Berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan prevalensi stunting sebesar 24,4%. Stunting menyebabkan rendahnya skor kognitif, peluang mengenyam pendidikan tinggi menjadi berkurang, dan pendapatannya juga rendah serta menyebabkan tingginya risiko penyakit sindrom metabolik/penyakit tidak menular. Upaya Pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting dengan menggerakkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang merupakan aktor penting untuk menyelesaikan masalah stunting di Indonesia yaitu dengan pengenalan, pendampingan terhadap keluarga. Keluarga memiliki peran krusial untuk pencegahan dan penanganan masalah stunting atau anak kerdil. Karena itu, upaya pemberdayaan keluarga pun sangat diperlukan. Jumlah baduta di Kalurahan Wedomartani sebanyak 58 baduta. Dari 58 baduta terdapat 18 baduta berisiko stunting dan 2 orang ibu hamil. Kalurahan Wedomartani merupakan salah satu kalurahan yang telah menjalankan program pendampingan keluarga dengan risiko stunting. Namun, pelaksanaan pendampingan terhadap keluarga risiko stunting belum maksimal. Hal ini dikarenakan terbatasanya tenaga pendamping keluarga, sehingga menyebabkan kurangnya dalamnya penggalian informasi yang diperoleh. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pemahaman kepada keluarga tentang permasalahan balita stunting dengan memperhatikan sejak masa kehamilan. Sasaran kegiatan adalah keluarga dengan risiko stunting. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan dengan memberikan berbagai intervensi kebidanan pada keluarga dengan anak berisiko stunting. Metode di atas diimplementasikan dalam 3 (tiga) tahapan yaitu (1) sosialisasi, (2) pelaksanaan kegiatan, serta (3) monitoring dan evaluasi. Hasil pelaksanaan kegiatan ini yaitu pendampingan oleh Tim pendampin Keluarga dan Tenaga Kesehatan Profesional memberikan peran yang besar pada pencegahan risiko stunting. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu pendampingan pada keluarga berisiko stunting menjadi strategi yang efektif untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesiapan anggota keluarga untuk mencegah risiko stunting. Kegiatan ini merupakan salah satu solusi unggulan yang menyentuh secara langsung masyarakat dalam pencegahan stunting.
Â